وَأَنَّٱ إِلَىٰ رَبِّكَ لْمُنتَهَىٰ
“dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu).” (QS. An-Najm:42)
Ayat ini mengandung mutiara hikmah yang sangat dalam, yaitu segala keinginan dan cita-cita yang tidak ditujukan kepada Allah dan tidak berhubungan dengan-Nya adalah semu dan sia-sia. Sebab, keinginan seperti itu tidak mempunyai tujuan akhir sama sekali, padahal segala sesuatu pasti akan berujung kepada Allah.
Semua urusan pasti berpulang kepada pencipta-Nya, kehendak-Nya, hikmah-Nya dan ilmu-Nya. Allah adalah puncak dari segala tujuan dan keinginan. Mencintai sesuatu bukan karena-Nya akan menyebabkan keletihan dan siksa. Seluruh perbuatan yang tidak ditujukan untuk-Nya akan sia-sia dan percuma. Setiap hati yang tidak terkait dengan-Nya akan celaka, serta terhalang untuk mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan. Atas dasar itu, tidak ada yang paling pentng untuk dicari selain Allah, dan tidak ada tujuan akhir selain kepada-Nya.
(Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah – Terjemah Kitab Fawaidul Fawaid)
Sebuah renungan malam @ Kota Mangga